Sabtu, 07 November 2015

SasuSaku Fanfic : Gomen..Aishiteru

Gomen. . Aishiteru
DISCLAIMER : Naruto©Mashashi Kishimoto
Rated : T

-oOo-“Mana Sakura?”pertanyaan yang terlontar di mulut sasuke itu membuat sontak itachi dan mikoto. kenapa sakura yang ditanyakan oleh sasuke?bukankah sakura yang telah membuatnya seperti ini?begitu pikir mereka berdua.
..
“aku tidak tahu. . hik-hik. . aku benar-benar tidak tahu itu. handphone-ku juga tak bisa dinyalakan. aku merasa bersalah atas itu. harusnya aku menghubungimu. bukan naik taxi seenaknnya”jelas sakura.
-oOo-


Manusia akan selalu mengejar yang namanya ‘kebahagiaan’ .  bagaimanapun caranya. meski banyak rintangan yang harus dihadapi untuk mendapatkan itu.
Mereka saling mencintai. hubungan yang sudah dijalin selama 2 tahun ini berjalan dengan sendirinya. memang,yang mengawali semua ini bukanlah lelakinya,melainkan gadis musim semi sendirilah yang mengawalinya. terdengar langka mungkin peristiwa seperti ini. perempuan menembak lelaki?bukankah harusnya lelaki yang menembak perempuan? Namun,ini memang urusan hati. sudah tak tahan untuk dipendam lagi. awalnya memang lelaki bernama sasuke itu tak menerima sakura. tapi sakura tetap saja bersikukuh ingin berhubungan dengan sasuke. dan,awalnya juga sasuke terpaksa menerimanya. namun ternyata semuanya tak sesuai dengan yang sasuke duga,bersama sakura membuatnya merasa sangat nyaman. ia kira sakura adalah pengganggu yang cerewet dan mungkin tak pernah mengerti dirinya. tapi te rnyata tidak,sifat sakura bertolak belakang dengan apa yang dipikirkan sasuke.
Siapa sangka,dibalik tubuh kekar dan wajah yang tampan itu,sasuke menyimpan sebuah hal. yang hanya diketahui oleh sakura seorang dan keluarganya. suatu penyakit yang berhubungan dengan jantung. mengetahui hal itu membuat sakura lebih memperhatikannya. apalagi,penyakitnya sering kambuh tiba-tiba. sakura tahu,kalau penyakit sasuke kambuh pasti sasuke selalu pergi ke toilet. tak ingin teman-temannya tahu.
“Arrghh!sakura!Arrgh!sakit. . ”rintih sasuke sambil merenggut dada dimana jantungnya terletak. tangan satunya lagi menggenggam erat tangan sakura. berdua dalam toilet sepi. hanya terdengar rintihan sasuke. membuat sakura semakin khawatir,air mata pun menetes tak sanggup melihat penderitaan yang dialami sasuke. ditambah lagi persediaan obatnya habis.
“ini,minumlah sasuke-kun. . ”sakura menyerahkan sebotol air mineral berharap sasuke bisa lebih tenang. sasuke meneguknya.
Selang beberapa menit mungkin,rintihan sasuke mulai meredup. bersamaan dengan kecemasan sakura.  “apa kau merasa lebih baik?”Tanya sakura
“ya. . ”nafasnya masih tersenggal-senggal. ia kemudian menaruh kepalanya di bahu kecil sakura “arigatou[1]. . ”ucap sasuke
Sakura tersenyum samar. menghela nafas lega sambil melingkarkan tangannya ke tubuh sasuke seraya mengelus punggung sasuke. ia kemudian memegang kedua bahu sasuke lantas menegakkan tubuh sasuke. ia membingkai wajah sasuke dengan kedua tangannya. tampak kelelahan di wajah sasuke.  “kalau kau tidak kuat,lebih baik kau pulang saja. . ”saran sakura. sedikit ia menyingkirkan helaian rambut raven yang sedikit menghalangi wajah sasuke
“tidak . . sebentar lagi kuliahnya juga beres. . ”sanggahnya sudah sedikit membaik dan bernafas normal
“baiklah. . aku percaya kamu masih kuat. . kalau begitu,ayo. . ”sakura menarik tangan sasuke mengajaknya kembali ke kelas. namun sasuke masih diam. sakura berbalik “ayo”
“kau selalu ada untukku. kau pantas dapat imbalan”ucapnya datar
Pipi sakura merah merona,sedikit tersipu malu. ia gulirkan tatapannya dari onyx[5] “ahh. . tidak usah sasuke-kun. . aku tak perlu bayaran untuk—“sesuatu yang tiba-tiba melekat di keningnya membuatnya terdiam sekaligus terkejut. sesuatu yang lembut bahkan terasa hangat. ya…satu kecupan mendarat di keningnya. ah. . jantung sakura semakin memicu. apalagi dengus nafas sasuke terasa di pucuk rambut sakura. tak lama,hanya beberapa detik sasuke melepaskan kecupannya.
Senyuman perlahan terukir di wajah sasuke “aku hanya memberi imbalan itu…” satu tangan sasuke menempel di pipi sakura
“ahhaha. . sudahlah. . ini bukan waktunya untuk pacaran,kita kembali ke kelas. . ”dengan pipi merona,sakura menarik kekasihnya itu keluar.

-oOo-

Hari ini,sakura tak bisa pulang bersama sasuke. paksaan sahabatnya yang bernama ino untuk pergi ke mall bersama membuatnya tak bisa pulang dengan sasuke. dengan berat hati sakura menolak ajakan sasuke. sangat berat. padahal ia selalu ingin bersama sasuke
“yasudah,tidak apa-apa kalau begitu. aku duluan ya”ucap sasuke terlihat ekspresi kecewa di wajahnya saat mengetahui bahwa sakura tak bisa pulang dengannya
“umm. . sekarang kau akan pergi check-up bukan?jam berapa?biar aku nanti menyusulmu kesana”ujar sakura sambil mendekap buku-buku paket. ia menyempatkan diri untuk berbicara dengan sasuke sebelum dirinya pergi ke mall. sasuke memang selalu melakukan check-up ke rumah sakit untuk kesehatan jantungnya
“ya. . sekitar jam 3”jawabnya sambil memainkan kunci motor di tangannya
“oh. . aku akan kesana. . ”sakura mengembangkan senyumnya
“baiklah. . ”sasuke mendekat lalu mengecup kening sakura sekilas “ingat,jangan bilang apapun tentang penyakitku ini pada ino,ya?”bisiknya sambil mengacak halus helaian rambut pink sakura. sasuke pergi setelah sebelumnya sakura mengangguk sambil melambaikan tangan
“Hei jidat!ayo!lama sekali!”ino tiba tiba datang menarik tangan sakura. sejak tadi sakura berdiri sambil menunduk di tempat parkiran itu.  mungkin ia tak tega sasuke mengidap penyakit berbahaya seperti itu.  lamunannya pun buyar seketika saat ino datang dan menariknya.

-oOo-

Sakura tahu,ino tak punya banyak uang tapi ino bersikeras ingin ke mall.  ini memang menjengkelkan,pergi ke mall hanya untuk melihat-lihat saja?di mall gede ini tetap saja yang dibawa pulang hanyalah sebuah pop corn dan minuman.  hanya itu.  membosankan sekali.  ini kebiasaan ino yang sulit dihilangkan.
“untuk apa kita ke mall kalau kamu Cuma pengen beli pop corn dan minuman aja?di jalanan juga banyak,kan?”sakura sedikit memarahi ino saat berjalan akan ke pintu keluar.  ia meneguk sedikit minuman yang dibelinya tadi.
“ihh.  .  aku kan pengin tahu harga-harga tas dan sepatu terbaru disini.  kalau nanti aku punya uang,aku akan membelinya.  ”ujar gadis blonde ini
“ya nanti.  .  terus aja nanti kalau ada uang.  .  kapan kamu punya uang!dasar pig!”sakura semakin kesal
“heh.  .  bulan depan ayahku gajian,lho!nanti ke sini lagi yak!”ucapnya.  sakura hanya menanggapinya dengan tatapan malas
Pandangan sakura menerawang ke langit yang kini terlihat kelabu akan turun hujan mungkin. mereka berhenti di teras mall. bagaimana kalau turun hujan?begitu yang mereka pikirkan.
Ino meronggoh tasnya ketika sadar telponnya berbunyi tanda pesan.  “ah!sakura!!sai akan menjemputku!”ucapnya kegirangan saat membaca pesan singkat tersebut. sai adalah kekasih ino. mereka pun sudah lama berpacaran.
“apa?sai menjemputmu?lalu bagaimana denganku?”Tanya sakura kebingungan. kalau benar sai akan menjemput ino,maka dirinya harus pulang sendirian.
“kau minta jemput sasuke saja. apa susahnya?”sarannya enteng. ia mengangkat sudut bibirnya tampak meremehkan
“tapi. . sasuke kan. . sasuke—“ia hampir saja keceplosan akan mengatakan bahwa sasuke akan pergi check-up .  jam juga sudah menunjukan pukul 2 lebih. ia mengatupkan kedua bibirnya “ahh. . handphone-ku kan. . kan baterai-nya habis”sakura mencari alasan lain. padahal sebenarnya ia tak membawa handphone
“yasudah. . biar aku SMS sasuke. jadi,kau takkan pulang sendirian”ino mengutak-ngatik handphone-nya mulai mengetik sebuah pesan
“eeh?jangan!jangan ino!”cegah sakura. ia hendak merebut handphone ino namun seseorang datang dengan motornya. membuat ino dan sakura terkejut. ternyata seorang pria berambut hitam berkulit putih yang sering dipanggil sai sudah datang. ino terlihat sangat kegirangan dan langsung saja duduk dibonceng sai.
“ahhaa~ kau cepat sekali datangnya. . ”puji ino sambil menenggelamkan wajahnya ke punggung sai sambil melingkarkan tangan di pinggang sai.
“ahh! Dasar pig ! lalu aku pulang dengan siapa?!”dengus sakura kesal melipatkan tangannya di dada
“sepertinya akan turun hujan,jadi aku buru-buru menjemputmu. ”ujar sai pada ino. matanya bergulir pada sakura “sakura,aku sudah memesankanmu taxi. kau tinggal naik taxi saja. kau juga tidak perlu membayar ongkosnya karena aku sudah membayarnya”ujar sai. dia tahu betul bahwa ino pergi dengan sakura. untuk itu ia sudah siapkan taxi untuk sakura.
Sakura berjingjit melihat sebuah taxi biru sudah stand by disana. mungkin taxi itu yang dimaksud.  “ahh. . arigatou…”sakura tersenyum. ino dan sai sudah berlalu. sakura pun menaiki taxi itu. sakura tidak tahu kalau pesan yang ino ketik tadi sudah terkirim ke sasuke. sakura menyangka ino mengurungkan niatnya saat sai datang,namun ternyata tidak.

-oOo-

From : Ino Yamanaka
Sasuke-kun,bisa kau jemput sakura?dia mau dijemput. .
Menerima pesan bahwa sakura ingin dijemput,sasuke bergegas. ia pikir masih ada waktu untuk menjemputnya sebelum check-up . lagipula ia tak bisa menolak apa yang diinginkan sakura. ia tak ingin mengecewakan sakura. ia mengambil motornya lantas pergi.
Sasuke tahu betul mall yang sering dikunjungi sakura bersama ino.
Sampai disana ia tak menemukan batang hidung sakura. ia pikir mungkin sakura masih berbelanja,jadi ia menunggunya di tempat parkiran. sedikit membosankan,namun ini semua demi sakura. ia harus rela jadi pusat perhatian orang-orang walau sebenarnya dirinya tidak suka seperti ini.

-oOo-

Sakura menghempaskan tubuhnya ke ranjang. melepaskan semua rasa lelah. sedangkan sasuke masih menunggu sakura yang jelas sakura sudah pulang. sasuke pikir mungkin sakura masih bersenang-senang,tak apalah menunggunya sebentar lagi. padahal ini sudah jam 3 lewat. menyadari jam sudah lewat pukul 3,sakura bergegas menuju rumah sakit. ia mengira sasuke pasti butuh dirinya saat check-up
“sudah jam 3. . harusnya aku sudah check-up sekarang. tapi. . kenapa sakura tidak muncul-muncul?”sasuke pun memasuki mall itu. mencari keberadaan sakura. namun,malas rasanya jika harus berkeliling mall segede ini. ia menghubungi sakura namun telponnya tidak aktif. jelaslah,handphone sakura benar benar tidak aktif,baterai-nya habis. perlahan langit mulai menjatuhkan air. dari awalnya tenang hingga deras seperti sekarang.
Akhirnya sebuah pesan singkat dari ino diterimanya lagi

From : Ino Yamanaka
Eh. . sasuke,sakura sudah pulang duluan naik taxi. maaf aku telat ngasih tahu
Membaca itu membuat sasuke berdengus kesal. ia tak ingin mengecewakan sakura,eh ternyata malah dirinya yang dikecewakan. kesal memang. ia jadi batal check-up yang sebenarnya wajib dilakukan. ia mengambil motornya lalu pulang. kenapa harus seperti ini?. kenapa juga handphone sakura harus mati?. sepanjang jalan ia hanya berdengus seperti itu. tapi,apapun yang ia lakukan demi sakura,ia tak boleh menyesal. itu yang selalu dipikirkannya.
Penyakit jantung yang dideritanya memang tak bisa diajak kompromi. seringkali kambuh diwaktu yang tidak diinginkan. sangatlah mengganggu. tak terkecuali disaat mengendarai seperti ini. telat check-up sekali saja bisa membuatnya kambuh berat.  “Arrghh!!” sasuke tak bisa mengendalikan motornya. tangan satunya merenggut dada yang terasa sakit. tak tertahankan. terlebih lagi tak ada sakura yang kerap kali menemani dan menenangkannya. tak ada air minum,apalagi obat yang lupa dibawanya. kalau sudah begini,apa yang bisa ia perbuat? Jantungnya yang sakit membuatnya tidak fokus. hanya dengan satu tangan saja tak cukup untuk mengendalikan motor. motornya bergerak tak menentu hingga membuatnya terjatuh. beberapa bagian tubuhnya terluka akibat gesekan aspal. disaat seperti ini,yang bisa menolongnya hanyalah warga-warga yang peduli saat melihat kecelakaan itu
.
-oOo-

“Dimana sasuke?bukankah seharusnya dia sekarang sudah melakukan check-up?”sakura terus bergumam. ia duduk di dekat ruangan dimana sasuke sering check-up. ia begitu khawatir. sudah jam setengah empat. ia tak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada sasuke.
Ia menengok ke sebelah kanan. dimana ada lorong disitu. biasanya selalu sepi. tapi kini,terlihat seorang wanita berambut raven panjang lurus sedang duduk di ruang tunggu sambil menunduk. sakura sangat mengenalinya. ia mendekati wanita itu.
“bibi Mikoto?bibi sedang apa disini?”pertanyaan sakura membuat wanita itu terhenyak. sakura melihat mata onyx yang kini berkaca-kaca. ia berpikir pasti ini ada sangkut pautnya dengan sasuke. ya,bagaimana tidak,Mikoto adalah ibu kandung sasuke.
“Kaa-san[2]!!”seorang pemuda berambut raven berkucir datang memecahkan suasana hening. sakura juga sangat kenal dengan pemuda ini. kakak kandung dari sasuke. kenapa  mereka bisa ada disini?kenapa tidak di ruangan yang biasa? “ada apa dengan sasuke?apa dia tidak kenapa-napa?”Tanya pemuda bernama itachi itu dengan mimik yang penuh dengan kekhawatiran akan adik tersayangnya itu. sakura semakin tak mengerti dengan keadaan ini. apa yang sebenarnya terjadi?tak biasanya.  “ada apa ini,itachi-nii[3]?bibi mikoto?”sakura menjadi satu satunya orang dengan wajah kebingungan disitu.
“sakura-chan,bukankah kau ini kekasihnya?kenapa kau sampai tidak tahu?sasuke kan menjemputmu tadi?”ujar itachi sedikit memarahi
“A-aku benar-benar tidak tahu. aku pulang naik taxi. tidak dijemput sasuke. ”sakura menunduk
Mendengar jawaban sakura membuat itachi terpancing emosi. ia tak terima jika adiknya harus mengalami kecelakaan seperti ini“apa maksudmu?!!jelas-jelas kau yang—“ ucapan itachi terpotong saat seorang dokter keluar dari ruangan sasuke. niatnya untuk memarahi sakura otomatis terurungkan. wajah sakura yang asalnya ketakutan,kembali normal.
“dokter?bagaimana keadaan sasuke?”Tanya itachi penuh dengan rasa penasaran. ia menjingjit,menengok sedikit ke jendela kecil yang menempel di pintu yang semula tertutupi oleh badan tegap milik dokter ini. didapatinya sasuke tengah terbaring dengan infusan dan beberapa bagian tubuhnya dibalut perban.  “apa aku boleh menemuinya?”pandangannya mengerling pada dokter. ia begitu khawatir.
Sang dokter langsung saja mengangguk. mungkin karena kondisi sasuke kini mulai membaik. itachi menerobos masuk. tak terkecuali juga mikoto. sakura hanya berjalan pelan sambil menunduk.  “jangan buat pasien terlalu capek. dia butuh istirahat”pesan dokter. itu mungkin hanya terdengar oleh sakura saja.
“Sasuke-kun?!apa kau baik-baik saja?apa jantungmu sekarang terasa sakit?”Tanya itachi memegang pipi sasuke lalu mengecup keningnya. ia tak menyangka. sasuke yang kuat kini terbaring dengan beberapa selang yang menempel ke tubuhnya. tatapan yang tajam kini terlihat sayu. lemah.
“syukurlah tak terjadi hal yang buruk padamu,sayang”ucap mikoto sambil tersenyum lega dengan onyx yang berkaca-kaca.
“Mana Sakura?”pertanyaan yang terlontar di mulut sasuke itu membuat sontak itachi dan mikoto. kenapa sakura yang ditanyakan oleh sasuke?bukankah sakura yang telah membuatnya seperti ini?begitu pikir mereka berdua.
Itachi dan mikoto merenggangkan jaraknya sehingga terlihatlah sakura yang menunduk sambil menangis.  “kaa-san,Itachi-nii,terima kasih sudah menjengukku. tapi,bisakah kalian keluar dulu sebentar?aku ingin bicara dengan gadis itu”ujar sasuke. berusaha agar tak terdengar seperti mengusir ibu dan kakaknya.
Itachi dan mikoto memandang sakura. gadis itu terlihat sayu sekali. namun Itachi tetap tak suka karena sakura telah membuat adiknya seperti ini.  “A-apa maksudmu sasuke?! Kau ingin bicara dengan gadis yang telah mencelakaimu ini?!”
“aku mohon,kak. . ”sasuke memohon penuh
Akhirnya Mikoto mengerti. ia merangkul anak sulungnya itu sambil memberi kode agar memberikan kesempatan untuk sasuke. mereka pun keluar hingga tinggal sasuke dan sakura saja di sana. sejenak hening antara mereka. sakura mungkin masih merasa bersalah. dan sasuke masih merasa kesal. mereka memandang ke arah yang berbeda.
“sasuke””sakura” secara tak sengaja mereka mengawali pembicaraan dengan bersamaan. membuat suasana terasa canggung. tak biasanya.  “kenapa kau membuatku seperti ini?!”Tanya sasuke mengawali pembicaraan dengan sedikit menyentak. membuat air mata mengalir dengan deras dari pelipis mata sakura. coba saja bayangkan jika orang yang kita cintai mengalami kecelakaan seperti ini gara-gara kita?pastilah perasaan berkecamuk,antara rasa bersalah,khawatir,sedih. ahh membuat perasaan ini sulit diartikan. seakan semuanya jadi serba salah.
“M-maafkan aku. . a-aku. . aku. . salah. . hik hik hik”sakura mencengkeram erat kerah bajunya sendiri
“kau tahu berapa lama tadi aku menunggumu?!”sasuke menyentaknya lagi “dan kau tahu kalau jantungku kambuh saat di perjalanan?!”sasuke membuang mukanya”cih!”
Tangisan sakura semakin menjadi. bentakan sasuke barusan begitu merasuk ke dalam jiwanya. sesuatu yang membuat dada sakura begitu sesak.  “hik. . hik. . maafkan aku. aku salah,sasu. . hik. . tapi aku tak memintamu untuk menjemputku. . ” cairan bening itu berjatuhan mengenai lantai. jarak antara mereka kini memang agak jauh.
Sasuke beranikan diri untuk melirik wajah sakura. entah kenapa malah ia yang merasa bersalah karena membuat sakura menangis seperti ini. dan entah kenapa setiap tetesan yang keluar dari pelipis mata sakura membuat dirinya serasa bersalah,ia merasa dirinya yang telah mengecewakan sakura,membuat sakura tak nyaman,hingga bersedih seperti ini.  “lalu. . kenapa SMS itu dikirim padaku?!”sasuke berusaha bersikap jutek
“aku tidak tahu. . hik-hik. . aku benar-benar tidak tahu itu. handphone-ku juga tak bisa dinyalakan. aku merasa bersalah atas itu. harusnya aku menghubungimu. bukan naik taxi seenaknnya”jelas sakura.
Sasuke menghela nafas. ia tak bisa membentak sakura lagi. ia rasa sudah cukup dirinya melihat air mata sakura. tak tahan.  “kemarilah”ujar sasuke. menyadari jarak antara dirinya dengan sakura agak jauh.
Sakura berjalan perlahan. semakin mendekat,sakura berjalan semakin cepat hingga ia berlari dan segera menenggelamkan dirinya kedalam pelukan sasuke. sebelumnya sasuke sedikit merentangkan tangan untuk mengisyaratkan pelukan. sakura meluapkan semua tangisannya. hingga sedikit membasahi baju sasuke. bagi sasuke ini tidak apa-apa. tak memberatkannya sama sekali
“Gomen[4] sasuke!!gomen. . hik hik. . gomen”ucapnya disela tangisan
Tanpa beban,sasuke mengelus punggung sakura. sakura melepas pelukannya sambil menghapus air mata di pipinya.  “maaf,sasuke-kun. . ” sasuke meraih tangan sakura lalu menggenggamnya erat.  “gadis macam apa aku ini!!!”sakura memaki dirinya sendiri
“ya!kau ini gadis macam apa?!”ucapan sasuke itu membuat sakura tersentak.  “kau ini gadis macam apa?!hingga membuatku tak bisa merasa kecewa?aku malah merasa baik ketika kau ada disini. tak ada niat untuk memarahimu seperti tadi. ”sasuke menempelkan tangannya ke kepala belakang sakura lalu memberikan tekanan agar jarak antara wajah dirinya dan sakura menjadi lebih dekat. ia meraih kening sakura lalu mengecupnya. tak lama namun terasa hangat.
Tangisan sakura seketika lenyap. sasuke memang bisa membuat sakura menjadi tenang. begitu pun sebaliknya.
“aku yakin. tak ada yang salah antara kita. hanya kesalah pahaman saja. aku yakin itu,sakura. aku juga tak berani memarahimu karena kau sama sekali tak bersalah. kau tak mungkin membiarkan hal ini terjadi padaku,kan?”
Sakura mengangguk mantap.  “kau percaya padaku?”sakura tersenyum
“ya. . karena aku tahu kau tidak pernah berbohong padaku. kau juga selalu menyimpan rahasiaku baik-baik. arigatou. . sakura-chan. kau satu-satunya orang yang membuatku begitu percaya”mereka berdua tersenyum. ada rasa lega di hati sakura. sakura memeluk lagi tubuh sasuke. sebentar namun hangat sekali.
“jadi,kapan kau mau menjadi sakura uchiha?”pertanyaan itu membuat sakura tercengang. pipinya memerah. ia melepaskan pelukannya sambil mengalihkan pandangannya dari onyx agar suasana tak terlalu gugup. apa pertanyaan sasuke itu berarti melamar dirinya?
“umm. . kapan pun,sasuke-kun. . ”ya. . kapan pun,sakura mau. mau sekali menjadi sakura uchiha.
“kalau aku minta sekarang,bagaimana?”pertanyaan sasuke itu memicu jantung sakura berdegup dengan kencang
“ah. . hihi. . k-kita kan. . harus lulus kuliah dulu. . ”sakura menggesekan kakinya kedepan-belakang.
“ah. baiklah!kalau begitu,usai wisuda,aku akan segera melamarmu,sakura!”sasuke begitu yakin. sepertinya dia serius dengan ucapannya ini. mereka berdua tersenyum senang. rasa sakit yang dirasa sasuke seakan hilang. ia jadi ingin segera lulus wisuda dan melamar gadis yang sangat dicintainya ini.
Sakura sangat menerima dengan keadaan sasuke. begitu pun sasuke. sasuke sangat antusias akan melamar sakura. terkadang dia selalu khawatir,bagaimana jika ia kehilangan sakura. untuk itu ia ingin segera melamarnya. dan menjadi sakura ‘uchiha’ adalah kebahagiaan tersendiri bagi sakura. dengan menjadi uchiha,ia rasa ia takkan pernah kehilangan sasuke. takdir seakan telah mengikat mereka berdua. saling memiliki,dan mencintai adalah kebahagiaan bagi mereka berdua. meski tadi itachi sempat memarahi sakura,namun sebenarnya itachi dan mikoto juga sangat menyayangi sakura. hanya saja keadaan ini membuat mereka terlalu panik. keluarga sasuke sangat menyukai sakura. begitu pun keluarga sakura sangat menyukai sasuke. mereka seakan sudah jadi pasangan sejati.

-oOo-
END
-oOo-



Keterangan :
[1] : ucapan ‘terima kasih’ dalam bahasa jepang
[2] : panggilan untuk ‘ibu’ dalam bahasa jepang
[3] : panggilan pada ‘kakak’ di jepang
[4] : dari bahasa jepang yang berarti ‘maaf’

[5] : warna hitam pada mata sasuke/mikoto/itachi sering disebut ‘onyx’