Gomen. . Aishiteru
DISCLAIMER : Naruto©Mashashi Kishimoto
Rated : T
-oOo-“Mana Sakura?”pertanyaan yang
terlontar di mulut sasuke itu membuat sontak itachi dan mikoto. kenapa sakura
yang ditanyakan oleh sasuke?bukankah sakura yang telah membuatnya seperti
ini?begitu pikir mereka berdua.
..
“aku tidak tahu. . hik-hik. . aku
benar-benar tidak tahu itu. handphone-ku juga tak bisa dinyalakan. aku merasa
bersalah atas itu. harusnya aku menghubungimu. bukan naik taxi seenaknnya”jelas
sakura.
-oOo-
Manusia akan selalu mengejar yang namanya ‘kebahagiaan’ . bagaimanapun caranya. meski banyak rintangan
yang harus dihadapi untuk mendapatkan itu.
Mereka saling mencintai. hubungan yang sudah dijalin selama 2
tahun ini berjalan dengan sendirinya. memang,yang mengawali semua ini bukanlah
lelakinya,melainkan gadis musim semi sendirilah yang mengawalinya. terdengar
langka mungkin peristiwa seperti ini. perempuan menembak lelaki?bukankah
harusnya lelaki yang menembak perempuan? Namun,ini memang urusan hati. sudah
tak tahan untuk dipendam lagi. awalnya memang lelaki bernama sasuke itu tak
menerima sakura. tapi sakura tetap saja bersikukuh ingin berhubungan dengan
sasuke. dan,awalnya juga sasuke terpaksa menerimanya. namun ternyata semuanya
tak sesuai dengan yang sasuke duga,bersama sakura membuatnya merasa sangat
nyaman. ia kira sakura adalah pengganggu yang cerewet dan mungkin tak pernah
mengerti dirinya. tapi te rnyata tidak,sifat sakura bertolak belakang dengan
apa yang dipikirkan sasuke.
Siapa sangka,dibalik tubuh kekar dan wajah yang tampan
itu,sasuke menyimpan sebuah hal. yang hanya diketahui oleh sakura seorang dan
keluarganya. suatu penyakit yang berhubungan dengan jantung. mengetahui hal itu
membuat sakura lebih memperhatikannya. apalagi,penyakitnya sering kambuh tiba-tiba.
sakura tahu,kalau penyakit sasuke kambuh pasti sasuke selalu pergi ke toilet. tak
ingin teman-temannya tahu.
“Arrghh!sakura!Arrgh!sakit. . ”rintih sasuke sambil merenggut
dada dimana jantungnya terletak. tangan satunya lagi menggenggam erat tangan
sakura. berdua dalam toilet sepi. hanya terdengar rintihan sasuke. membuat
sakura semakin khawatir,air mata pun menetes tak sanggup melihat penderitaan
yang dialami sasuke. ditambah lagi persediaan obatnya habis.
“ini,minumlah sasuke-kun. . ”sakura menyerahkan sebotol air
mineral berharap sasuke bisa lebih tenang. sasuke meneguknya.
Selang beberapa menit mungkin,rintihan sasuke mulai meredup. bersamaan
dengan kecemasan sakura. “apa kau merasa
lebih baik?”Tanya sakura
“ya. . ”nafasnya masih tersenggal-senggal. ia kemudian
menaruh kepalanya di bahu kecil sakura “arigatou[1]. . ”ucap sasuke
Sakura tersenyum samar. menghela nafas lega sambil
melingkarkan tangannya ke tubuh sasuke seraya mengelus punggung sasuke. ia
kemudian memegang kedua bahu sasuke lantas menegakkan tubuh sasuke. ia
membingkai wajah sasuke dengan kedua tangannya. tampak kelelahan di wajah
sasuke. “kalau kau tidak kuat,lebih baik
kau pulang saja. . ”saran sakura. sedikit ia menyingkirkan helaian rambut raven
yang sedikit menghalangi wajah sasuke
“tidak . . sebentar lagi kuliahnya juga beres. . ”sanggahnya
sudah sedikit membaik dan bernafas normal
“baiklah. . aku percaya kamu masih kuat. . kalau begitu,ayo.
. ”sakura menarik tangan sasuke mengajaknya kembali ke kelas. namun sasuke
masih diam. sakura berbalik “ayo”
“kau selalu ada untukku. kau pantas dapat imbalan”ucapnya
datar
Pipi sakura merah merona,sedikit tersipu malu. ia gulirkan
tatapannya dari onyx[5] “ahh. . tidak usah sasuke-kun. . aku tak
perlu bayaran untuk—“sesuatu yang tiba-tiba melekat di keningnya membuatnya
terdiam sekaligus terkejut. sesuatu yang lembut bahkan terasa hangat. ya…satu
kecupan mendarat di keningnya. ah. . jantung sakura semakin memicu. apalagi
dengus nafas sasuke terasa di pucuk rambut sakura. tak lama,hanya beberapa
detik sasuke melepaskan kecupannya.
Senyuman perlahan terukir di wajah sasuke “aku hanya memberi
imbalan itu…” satu tangan sasuke menempel di pipi sakura
“ahhaha. . sudahlah. . ini bukan waktunya untuk pacaran,kita
kembali ke kelas. . ”dengan pipi merona,sakura menarik kekasihnya itu keluar.
-oOo-
Hari ini,sakura tak bisa pulang bersama sasuke. paksaan
sahabatnya yang bernama ino untuk pergi ke mall bersama membuatnya tak bisa
pulang dengan sasuke. dengan berat hati sakura menolak ajakan sasuke. sangat
berat. padahal ia selalu ingin bersama sasuke
“yasudah,tidak apa-apa kalau begitu. aku duluan ya”ucap
sasuke terlihat ekspresi kecewa di wajahnya saat mengetahui bahwa sakura tak
bisa pulang dengannya
“umm. . sekarang kau akan pergi check-up bukan?jam berapa?biar aku nanti menyusulmu kesana”ujar
sakura sambil mendekap buku-buku paket. ia menyempatkan diri untuk berbicara
dengan sasuke sebelum dirinya pergi ke mall. sasuke memang selalu melakukan
check-up ke rumah sakit untuk kesehatan jantungnya
“ya. . sekitar jam 3”jawabnya sambil memainkan kunci motor di
tangannya
“oh. . aku akan kesana. . ”sakura mengembangkan senyumnya
“baiklah. . ”sasuke mendekat lalu mengecup kening sakura
sekilas “ingat,jangan bilang apapun tentang penyakitku ini pada
ino,ya?”bisiknya sambil mengacak halus helaian rambut pink sakura. sasuke pergi
setelah sebelumnya sakura mengangguk sambil melambaikan tangan
“Hei jidat!ayo!lama sekali!”ino tiba tiba datang menarik
tangan sakura. sejak tadi sakura berdiri sambil menunduk di tempat parkiran itu.
mungkin ia tak tega sasuke mengidap
penyakit berbahaya seperti itu. lamunannya
pun buyar seketika saat ino datang dan menariknya.
-oOo-
Sakura tahu,ino tak punya banyak uang tapi ino bersikeras
ingin ke mall. ini memang
menjengkelkan,pergi ke mall hanya untuk melihat-lihat saja?di mall gede ini
tetap saja yang dibawa pulang hanyalah sebuah pop corn dan minuman. hanya itu. membosankan sekali. ini kebiasaan ino yang sulit dihilangkan.
“untuk apa kita ke mall kalau kamu Cuma pengen beli pop corn
dan minuman aja?di jalanan juga banyak,kan?”sakura sedikit memarahi ino saat
berjalan akan ke pintu keluar. ia
meneguk sedikit minuman yang dibelinya tadi.
“ihh. . aku kan pengin tahu harga-harga tas dan sepatu
terbaru disini. kalau nanti aku punya
uang,aku akan membelinya. ”ujar gadis
blonde ini
“ya nanti. . terus aja nanti kalau ada uang. . kapan
kamu punya uang!dasar pig!”sakura semakin kesal
“heh. . bulan depan ayahku gajian,lho!nanti ke sini
lagi yak!”ucapnya. sakura hanya
menanggapinya dengan tatapan malas
Pandangan sakura menerawang ke langit yang kini terlihat
kelabu akan turun hujan mungkin. mereka berhenti di teras mall. bagaimana kalau
turun hujan?begitu yang mereka pikirkan.
Ino meronggoh tasnya ketika sadar telponnya berbunyi tanda
pesan. “ah!sakura!!sai akan
menjemputku!”ucapnya kegirangan saat membaca pesan singkat tersebut. sai adalah
kekasih ino. mereka pun sudah lama berpacaran.
“apa?sai menjemputmu?lalu bagaimana denganku?”Tanya sakura
kebingungan. kalau benar sai akan menjemput ino,maka dirinya harus pulang
sendirian.
“kau minta jemput sasuke saja. apa susahnya?”sarannya enteng.
ia mengangkat sudut bibirnya tampak meremehkan
“tapi. . sasuke kan. . sasuke—“ia hampir saja keceplosan akan
mengatakan bahwa sasuke akan pergi check-up . jam juga sudah menunjukan pukul 2 lebih. ia
mengatupkan kedua bibirnya “ahh. . handphone-ku kan. . kan baterai-nya
habis”sakura mencari alasan lain. padahal sebenarnya ia tak membawa handphone
“yasudah. . biar aku SMS sasuke. jadi,kau takkan pulang
sendirian”ino mengutak-ngatik handphone-nya mulai mengetik sebuah pesan
“eeh?jangan!jangan ino!”cegah sakura. ia hendak merebut
handphone ino namun seseorang datang dengan motornya. membuat ino dan sakura
terkejut. ternyata seorang pria berambut hitam berkulit putih yang sering
dipanggil sai sudah datang. ino terlihat sangat kegirangan dan langsung saja
duduk dibonceng sai.
“ahhaa~ kau cepat sekali datangnya. . ”puji ino sambil
menenggelamkan wajahnya ke punggung sai sambil melingkarkan tangan di pinggang
sai.
“ahh! Dasar pig ! lalu aku pulang dengan siapa?!”dengus
sakura kesal melipatkan tangannya di dada
“sepertinya akan turun hujan,jadi aku buru-buru menjemputmu. ”ujar
sai pada ino. matanya bergulir pada sakura “sakura,aku sudah memesankanmu taxi.
kau tinggal naik taxi saja. kau juga tidak perlu membayar ongkosnya karena aku
sudah membayarnya”ujar sai. dia tahu betul bahwa ino pergi dengan sakura. untuk
itu ia sudah siapkan taxi untuk sakura.
Sakura berjingjit melihat sebuah taxi biru sudah stand by
disana. mungkin taxi itu yang dimaksud. “ahh. . arigatou…”sakura tersenyum. ino dan
sai sudah berlalu. sakura pun menaiki taxi itu. sakura tidak tahu kalau pesan
yang ino ketik tadi sudah terkirim ke sasuke. sakura menyangka ino mengurungkan
niatnya saat sai datang,namun ternyata tidak.
-oOo-
From : Ino Yamanaka
Sasuke-kun,bisa kau jemput sakura?dia mau dijemput. .
Menerima pesan bahwa sakura ingin dijemput,sasuke bergegas. ia
pikir masih ada waktu untuk menjemputnya sebelum check-up . lagipula ia tak
bisa menolak apa yang diinginkan sakura. ia tak ingin mengecewakan sakura. ia
mengambil motornya lantas pergi.
Sasuke tahu betul mall yang sering dikunjungi sakura bersama
ino.
Sampai disana ia tak menemukan batang hidung sakura. ia pikir
mungkin sakura masih berbelanja,jadi ia menunggunya di tempat parkiran. sedikit
membosankan,namun ini semua demi sakura. ia harus rela jadi pusat perhatian
orang-orang walau sebenarnya dirinya tidak suka seperti ini.
-oOo-
Sakura menghempaskan tubuhnya ke ranjang. melepaskan semua
rasa lelah. sedangkan sasuke masih menunggu sakura yang jelas sakura sudah
pulang. sasuke pikir mungkin sakura masih bersenang-senang,tak apalah
menunggunya sebentar lagi. padahal ini sudah jam 3 lewat. menyadari jam sudah
lewat pukul 3,sakura bergegas menuju rumah sakit. ia mengira sasuke pasti butuh
dirinya saat check-up
“sudah jam 3. . harusnya aku sudah check-up sekarang. tapi. .
kenapa sakura tidak muncul-muncul?”sasuke pun memasuki mall itu. mencari
keberadaan sakura. namun,malas rasanya jika harus berkeliling mall segede ini. ia
menghubungi sakura namun telponnya tidak aktif. jelaslah,handphone sakura benar
benar tidak aktif,baterai-nya habis. perlahan langit mulai menjatuhkan air. dari
awalnya tenang hingga deras seperti sekarang.
Akhirnya sebuah pesan singkat dari ino diterimanya lagi
From : Ino Yamanaka
Eh. . sasuke,sakura sudah pulang duluan naik taxi. maaf aku
telat ngasih tahu
Membaca itu membuat sasuke berdengus kesal. ia tak ingin
mengecewakan sakura,eh ternyata malah dirinya yang dikecewakan. kesal memang. ia
jadi batal check-up yang sebenarnya wajib dilakukan. ia mengambil motornya lalu
pulang. kenapa harus seperti ini?. kenapa juga handphone sakura harus mati?. sepanjang
jalan ia hanya berdengus seperti itu. tapi,apapun yang ia lakukan demi
sakura,ia tak boleh menyesal. itu yang selalu dipikirkannya.
Penyakit jantung yang dideritanya memang tak bisa diajak
kompromi. seringkali kambuh diwaktu yang tidak diinginkan. sangatlah mengganggu.
tak terkecuali disaat mengendarai seperti ini. telat check-up sekali saja bisa
membuatnya kambuh berat. “Arrghh!!”
sasuke tak bisa mengendalikan motornya. tangan satunya merenggut dada yang
terasa sakit. tak tertahankan. terlebih lagi tak ada sakura yang kerap kali
menemani dan menenangkannya. tak ada air minum,apalagi obat yang lupa dibawanya.
kalau sudah begini,apa yang bisa ia perbuat? Jantungnya yang sakit membuatnya
tidak fokus. hanya dengan satu tangan saja tak cukup untuk mengendalikan motor.
motornya bergerak tak menentu hingga membuatnya terjatuh. beberapa bagian
tubuhnya terluka akibat gesekan aspal. disaat seperti ini,yang bisa menolongnya
hanyalah warga-warga yang peduli saat melihat kecelakaan itu
.
-oOo-
“Dimana sasuke?bukankah seharusnya dia sekarang sudah
melakukan check-up?”sakura terus bergumam. ia duduk di dekat ruangan dimana
sasuke sering check-up. ia begitu khawatir. sudah jam setengah empat. ia tak mengetahui
apa yang sebenarnya terjadi pada sasuke.
Ia menengok ke sebelah kanan. dimana ada lorong disitu. biasanya
selalu sepi. tapi kini,terlihat seorang wanita berambut raven panjang lurus
sedang duduk di ruang tunggu sambil menunduk. sakura sangat mengenalinya. ia
mendekati wanita itu.
“bibi Mikoto?bibi sedang apa disini?”pertanyaan sakura
membuat wanita itu terhenyak. sakura melihat mata onyx yang kini berkaca-kaca. ia
berpikir pasti ini ada sangkut pautnya dengan sasuke. ya,bagaimana tidak,Mikoto
adalah ibu kandung sasuke.
“Kaa-san[2]!!”seorang pemuda berambut raven
berkucir datang memecahkan suasana hening. sakura juga sangat kenal dengan
pemuda ini. kakak kandung dari sasuke. kenapa
mereka bisa ada disini?kenapa tidak di ruangan yang biasa? “ada apa
dengan sasuke?apa dia tidak kenapa-napa?”Tanya pemuda bernama itachi itu dengan
mimik yang penuh dengan kekhawatiran akan adik tersayangnya itu. sakura semakin
tak mengerti dengan keadaan ini. apa yang sebenarnya terjadi?tak biasanya. “ada apa ini,itachi-nii[3]?bibi mikoto?”sakura
menjadi satu satunya orang dengan wajah kebingungan disitu.
“sakura-chan,bukankah kau ini kekasihnya?kenapa kau sampai
tidak tahu?sasuke kan menjemputmu tadi?”ujar itachi sedikit memarahi
“A-aku benar-benar tidak tahu. aku pulang naik taxi. tidak
dijemput sasuke. ”sakura menunduk
Mendengar jawaban sakura membuat itachi terpancing emosi. ia
tak terima jika adiknya harus mengalami kecelakaan seperti ini“apa maksudmu?!!jelas-jelas
kau yang—“ ucapan itachi terpotong saat seorang dokter keluar dari ruangan
sasuke. niatnya untuk memarahi sakura otomatis terurungkan. wajah sakura yang
asalnya ketakutan,kembali normal.
“dokter?bagaimana keadaan sasuke?”Tanya itachi penuh dengan
rasa penasaran. ia menjingjit,menengok sedikit ke jendela kecil yang menempel
di pintu yang semula tertutupi oleh badan tegap milik dokter ini. didapatinya
sasuke tengah terbaring dengan infusan dan beberapa bagian tubuhnya dibalut
perban. “apa aku boleh
menemuinya?”pandangannya mengerling pada dokter. ia begitu khawatir.
Sang dokter langsung saja mengangguk. mungkin karena kondisi
sasuke kini mulai membaik. itachi menerobos masuk. tak terkecuali juga mikoto. sakura
hanya berjalan pelan sambil menunduk. “jangan
buat pasien terlalu capek. dia butuh istirahat”pesan dokter. itu mungkin hanya
terdengar oleh sakura saja.
“Sasuke-kun?!apa kau baik-baik saja?apa jantungmu sekarang
terasa sakit?”Tanya itachi memegang pipi sasuke lalu mengecup keningnya. ia tak
menyangka. sasuke yang kuat kini terbaring dengan beberapa selang yang menempel
ke tubuhnya. tatapan yang tajam kini terlihat sayu. lemah.
“syukurlah tak terjadi hal yang buruk padamu,sayang”ucap
mikoto sambil tersenyum lega dengan onyx yang berkaca-kaca.
“Mana Sakura?”pertanyaan yang terlontar di mulut sasuke itu
membuat sontak itachi dan mikoto. kenapa sakura yang ditanyakan oleh
sasuke?bukankah sakura yang telah membuatnya seperti ini?begitu pikir mereka
berdua.
Itachi dan mikoto merenggangkan jaraknya sehingga terlihatlah
sakura yang menunduk sambil menangis. “kaa-san,Itachi-nii,terima kasih sudah menjengukku.
tapi,bisakah kalian keluar dulu sebentar?aku ingin bicara dengan gadis itu”ujar
sasuke. berusaha agar tak terdengar seperti mengusir ibu dan kakaknya.
Itachi dan mikoto memandang sakura. gadis itu terlihat sayu
sekali. namun Itachi tetap tak suka karena sakura telah membuat adiknya seperti
ini. “A-apa maksudmu sasuke?! Kau ingin
bicara dengan gadis yang telah mencelakaimu ini?!”
“aku mohon,kak. . ”sasuke memohon penuh
Akhirnya Mikoto mengerti. ia merangkul anak sulungnya itu
sambil memberi kode agar memberikan kesempatan untuk sasuke. mereka pun keluar
hingga tinggal sasuke dan sakura saja di sana. sejenak hening antara mereka. sakura
mungkin masih merasa bersalah. dan sasuke masih merasa kesal. mereka memandang
ke arah yang berbeda.
“sasuke””sakura” secara tak sengaja mereka mengawali
pembicaraan dengan bersamaan. membuat suasana terasa canggung. tak biasanya. “kenapa kau membuatku seperti ini?!”Tanya
sasuke mengawali pembicaraan dengan sedikit menyentak. membuat air mata
mengalir dengan deras dari pelipis mata sakura. coba saja bayangkan jika orang
yang kita cintai mengalami kecelakaan seperti ini gara-gara kita?pastilah
perasaan berkecamuk,antara rasa bersalah,khawatir,sedih. ahh membuat perasaan
ini sulit diartikan. seakan semuanya jadi serba salah.
“M-maafkan aku. . a-aku. . aku. . salah. . hik hik hik”sakura
mencengkeram erat kerah bajunya sendiri
“kau tahu berapa lama tadi aku menunggumu?!”sasuke
menyentaknya lagi “dan kau tahu kalau jantungku kambuh saat di
perjalanan?!”sasuke membuang mukanya”cih!”
Tangisan sakura semakin menjadi. bentakan sasuke barusan
begitu merasuk ke dalam jiwanya. sesuatu yang membuat dada sakura begitu sesak.
“hik. . hik. . maafkan aku. aku
salah,sasu. . hik. . tapi aku tak memintamu untuk menjemputku. . ” cairan
bening itu berjatuhan mengenai lantai. jarak antara mereka kini memang agak
jauh.
Sasuke beranikan diri untuk melirik wajah sakura. entah
kenapa malah ia yang merasa bersalah karena membuat sakura menangis seperti ini.
dan entah kenapa setiap tetesan yang keluar dari pelipis mata sakura membuat
dirinya serasa bersalah,ia merasa dirinya yang telah mengecewakan
sakura,membuat sakura tak nyaman,hingga bersedih seperti ini. “lalu. . kenapa SMS itu dikirim
padaku?!”sasuke berusaha bersikap jutek
“aku tidak tahu. . hik-hik. . aku benar-benar tidak tahu itu.
handphone-ku juga tak bisa dinyalakan. aku merasa bersalah atas itu. harusnya
aku menghubungimu. bukan naik taxi seenaknnya”jelas sakura.
Sasuke menghela nafas. ia tak bisa membentak sakura lagi. ia
rasa sudah cukup dirinya melihat air mata sakura. tak tahan. “kemarilah”ujar sasuke. menyadari jarak antara
dirinya dengan sakura agak jauh.
Sakura berjalan perlahan. semakin mendekat,sakura berjalan
semakin cepat hingga ia berlari dan segera menenggelamkan dirinya kedalam
pelukan sasuke. sebelumnya sasuke sedikit merentangkan tangan untuk
mengisyaratkan pelukan. sakura meluapkan semua tangisannya. hingga sedikit
membasahi baju sasuke. bagi sasuke ini tidak apa-apa. tak memberatkannya sama
sekali
“Gomen[4] sasuke!!gomen. . hik hik. . gomen”ucapnya
disela tangisan
Tanpa beban,sasuke mengelus punggung sakura. sakura melepas
pelukannya sambil menghapus air mata di pipinya. “maaf,sasuke-kun. . ” sasuke meraih tangan
sakura lalu menggenggamnya erat. “gadis
macam apa aku ini!!!”sakura memaki dirinya sendiri
“ya!kau ini gadis macam apa?!”ucapan sasuke itu membuat
sakura tersentak. “kau ini gadis macam
apa?!hingga membuatku tak bisa merasa kecewa?aku malah merasa baik ketika kau
ada disini. tak ada niat untuk memarahimu seperti tadi. ”sasuke menempelkan
tangannya ke kepala belakang sakura lalu memberikan tekanan agar jarak antara
wajah dirinya dan sakura menjadi lebih dekat. ia meraih kening sakura lalu
mengecupnya. tak lama namun terasa hangat.
Tangisan sakura seketika lenyap. sasuke memang bisa membuat
sakura menjadi tenang. begitu pun sebaliknya.
“aku yakin. tak ada yang salah antara kita. hanya kesalah
pahaman saja. aku yakin itu,sakura. aku juga tak berani memarahimu karena kau
sama sekali tak bersalah. kau tak mungkin membiarkan hal ini terjadi
padaku,kan?”
Sakura mengangguk mantap. “kau percaya padaku?”sakura tersenyum
“ya. . karena aku tahu kau tidak pernah berbohong padaku. kau
juga selalu menyimpan rahasiaku baik-baik. arigatou. . sakura-chan. kau
satu-satunya orang yang membuatku begitu percaya”mereka berdua tersenyum. ada
rasa lega di hati sakura. sakura memeluk lagi tubuh sasuke. sebentar namun
hangat sekali.
“jadi,kapan kau mau menjadi sakura uchiha?”pertanyaan itu
membuat sakura tercengang. pipinya memerah. ia melepaskan pelukannya sambil
mengalihkan pandangannya dari onyx agar suasana tak terlalu gugup. apa
pertanyaan sasuke itu berarti melamar dirinya?
“umm. . kapan pun,sasuke-kun. . ”ya. . kapan pun,sakura mau. mau
sekali menjadi sakura uchiha.
“kalau aku minta sekarang,bagaimana?”pertanyaan sasuke itu
memicu jantung sakura berdegup dengan kencang
“ah. . hihi. . k-kita kan. . harus lulus kuliah dulu. . ”sakura
menggesekan kakinya kedepan-belakang.
“ah. baiklah!kalau begitu,usai wisuda,aku akan segera
melamarmu,sakura!”sasuke begitu yakin. sepertinya dia serius dengan ucapannya
ini. mereka berdua tersenyum senang. rasa sakit yang dirasa sasuke seakan
hilang. ia jadi ingin segera lulus wisuda dan melamar gadis yang sangat
dicintainya ini.
Sakura sangat menerima dengan keadaan sasuke. begitu pun
sasuke. sasuke sangat antusias akan melamar sakura. terkadang dia selalu
khawatir,bagaimana jika ia kehilangan sakura. untuk itu ia ingin segera
melamarnya. dan menjadi sakura ‘uchiha’ adalah kebahagiaan tersendiri bagi
sakura. dengan menjadi uchiha,ia rasa ia takkan pernah kehilangan sasuke. takdir
seakan telah mengikat mereka berdua. saling memiliki,dan mencintai adalah
kebahagiaan bagi mereka berdua. meski tadi itachi sempat memarahi sakura,namun
sebenarnya itachi dan mikoto juga sangat menyayangi sakura. hanya saja keadaan
ini membuat mereka terlalu panik. keluarga sasuke sangat menyukai sakura. begitu
pun keluarga sakura sangat menyukai sasuke. mereka seakan sudah jadi pasangan
sejati.
-oOo-
END
Keterangan :
[1] : ucapan ‘terima kasih’ dalam bahasa
jepang
[2] : panggilan untuk ‘ibu’ dalam bahasa
jepang
[3] : panggilan pada ‘kakak’ di jepang
[4] : dari bahasa jepang yang berarti
‘maaf’
[5] : warna hitam pada mata sasuke/mikoto/itachi
sering disebut ‘onyx’